Translate

Minggu, 28 April 2019

KONSEP DASAR BIMBINGAN KONSELING REMAJA

PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada individu/kelompok agar mandiri dengan menggunakan berbagai bahan, interaksi, nasehat, gagasan, alat dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma.
Konseling adalah
proses pemberian Bantuan antara konselor dan konseli secara face to face dalam upaya mencari berbagai solusi pemecahan masalah yang dialami konseli dalam suasana ;saling interaksi,komunikasi,saling menghargaiberdasarkan norma-norma.
Hubungan Bimbingan dan Konseling
Kata bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan.Kedua kata memiliki arti “ mengarahkan siswa agar berkembang sesuai dengan potensi.Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan individu/kelompok agar mandiri dengan konseling sebagai jantungnya bimbingan.
TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Membantu individu mencapai perkembangan yang optimalMembantu individu menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya.Membantu individu mencapai kemandirian: mengenal dan memahami diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, menerima diri dan lingkungan. mengambil keputusan . mengarahkan dan merealisasikan diri mengembangkan diri sesuai dengan potensinya.


Jumat, 26 April 2019

KONSELING REMAJA PENDEKATAN PROAKTIF UNTUK ANAK MUDA

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.
Tantangan yang dihadapi remaja
Biologis :Perubahan fisiologisPerubahan seksualPerubahan emosionalKognitif :Perkembangan pemikiran abstrakPemikiran egosentrisKemampuan untuk berfikir tentang orang lainKemampaun untuk berfikir kritisKemampaun untuk berfikir kreatifPsikologis :Pembentukan identitas baruIndividuasiRespon EmosionalIdentitas Etnis dan penyesuaian psikologis
PERBEDAAN KONSELING REMAJA DAN ORANG DEWASA
Perbedaan Konseling Remaja dengan Orang Dewasa . Orang dewasa umumnya relative memiliki kebebasan dalam membuat keputusan dan pilihan tanpa pengaruh yang besar dari keluarga dan orang lain. Sedangkan remaja berada dalam suatu proses perkembangan pembentukan identitas dan individual. selama berada dalam proses yang cenderung menghalangi mereka untuk meyakini dapat memiliki kekuasaan yang lebih besar atas hidup mereka.
Karakteristik perilaku konselor remaja Terdapat empat karakteristik dasar perilaku konselor yang pantas ketika bekerja dengan remaja : a. Bersikap responsive terhadap kebutuhan perkembangan remaja. b. Memadukan gaya berkomunikasi remaja c. Bersikap Proaktif d. Menghormati proses remaja dalam mengapresiasi dan memahami dirinya
Membuat Konseling Relevan bagi Anak Muda
Konseling anak muda berbeda dengan konseling anak – anak dan orang dewasa dalam beberapa hal berikut :Berbeda dengan anak-anak, remaja tidak lagi terlalu bergantung pada keluarga mereka. Bagi kebanyakan anak muda, sistem sosial mereka melibatkan hubungan pertemanan, bersama dengan hubungan lain yang berkembang dalam sistem pendidikan atau di tempat kerja.Tingkat pengaruh kognitif yang lebih matang, memungkinkan konselor untuk memilih strategi intervensi kognitif yang lebih maju yang biasanya tidak dapat diterapkan ketika memberikan konseling pada anak.Hubungan konseling harus memberikan kepada remaja hak untuk membuat keputusan berkenaan dengan keterlibatan mereka dalam proses konseling dan harus memberikan kesempatan pada mereka untuk memiliki rasa tanggung jawab pribadi yang sesungguhnya atas hasil konseling.
Konsep dasar konseling behavioral
(1). Manusia adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya di kontrol oleh faktor – faktor dari luar.(2). Manusia memulai kehidupan dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola – pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian.(3). Tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan macam nya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya.(4). Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan melalui hukum – hukum belajar ( pembiasaan klasik, pembiasaan operan dan peniruan ).(5). Tingkah laku tertentu pada individu dipengaruhi oleh kepuasan dan ketidakpuasan yang diperolehnya.(6). Manusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan merupakan hasil belajar, sehingga ia dapat diubah dengan me manipulasi dan meng kreasi kondisi – kondisi pembentuk tingkah laku.

Selasa, 02 April 2019

MATERI KONSELING REMAJA


PENGELOLAAN PROGRAM GENRE
Generasi Berencana

(GenRe)
Generasi yang berkarakter, mengetahui, memahami dan berperilaku positif tentang kesehatan rerproduksi untuk meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan menyiapkan kehidupan berkeluarga dalam meningkatkan kualitas
generasi mendatang

Arah Program GenRe 
Program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja  sehingga mereka mampu melangsungkan :
ØJenjang pendidikan secara terencana;
ØBerkarir dalam pekerjaan secara terencana;
ØSerta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.


Tujuan Program GenRe
Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, serta sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan menyiapkan kehidupan berkeluarga dalam upaya peningkatan kualitas generasi mendatang

Fokus Kegiatan Program GenRe


a.Promosi pendewasaan usia kawin
utamakan sekolah dan berkarya
b.Penyediaan informasi kesehatan reproduksi seluas-luasnya melalui PIK Remaja

c.Promosi merencanakan  kehidupan berkeluarga dengan sebaik-baiknya (kapan menikah, kapan mempunyai anak, berapa jumlah anaknya dsb)



GenRe membantu remaja untuk dapat melalui Periode transisi yakni :
1.Melanjutkan sekolah
2.Mencari pekerjaan
3.Membentuk keluarga
4.Menjadi anggota masyarakat
5.Mempraktekkan hidup sehat

PIK R        
PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA 
Meningkatkan kualitas  PIK R
 memperbanyak variasi kegiatan yang ramah remaja
Mengembangkan Materi  sesuai dengan kearifan lokal
 Menggalang  Kemitraan

Indikator Keberhasilan
Dapat dilihat dari ;
Tingginya minat remaja
a.Substansi Materinya
b.Jenis Kegiatannya
c.Sarana dan prasarananya

d.Jaringannya    

 Yang Harus Dilakukan 
Agar PIK R Berkembang
1. Melakukan Advokasi
Sejalan dengan pengembangan kualitas, PIK R melakukan advokasi kepada penentu kebijakan baik pemerintah maupun mitra kerja untuk mendapatkan dukungan
 2. Melakukan promosi dan sosialisasi 
    Promosi dan sosialisasi dilakukan dalam rangka memperkenalkan dan memberikan informasi tentang pentingnya PIK R kepada remaja sebagai sasaran langsung, juga kepada stake holder dan mitra kerja
3. Menyiapkan dan Memberdayakan SDM 
Pengembangan SDM (Capacity Building) melalui pelatihan, orientasi, dll
Pemberdayaan Pengelola, PS, KS.
Rekruitment pengelola, Pendidik Sebaya dan konselor Sebaya
4. Konsultasi dan Fasilitasi 
PIK R melakukan konsultasi kepada pembina untuk mencari cara-cara pemecahan masalah dalam pengelolaan dan pelayanan PIK R yang belum bisa diatasi.  
Konsultasi dapat dilakukan kepada :
BKKBN, OPD-KB, Instansi terkait, Instansi Rujukan, Mitra Kerja
5. Pencatatan dan Pelaporan
Proses mendokumentasikan dan melaporkan seluruh rangkaian kegiatan atau aktifitas dari PIK R
Pencatatan meliputi : catatan sarana prasarana, kegiatan atau aktifitas,  proses pemberian informasi dan konseling, SDM
Pelaporan meliputi : Hasil Rekap pencatatan yang dilaporkan secara berjenjang dari pengelola PIK R, petugas lapangan PLKB, OPDKB, Perwakilan BKKBN Provinsi , BKKBN Pusat

MATERI PIK Remaja

TRIAD KRR (Pernikahan Dini, Seks Pra
    Nikah, Napza)
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
Kesehatan Reproduksi
Keterampilan Hidup (life skill)
Keterampilan Advokasi

TRIAD KRR

1.PernikahanDini, Program KB (menikah < 20 Tahun)
        Usia Ideal Menikah :
        Perempuan  : Minimal 21 Tahun
        Laki- Laki   : Minimal 25 Tahun
2.     Sek Pra Nikah
3.     NAPZA

Tujuan
Pendewasaan Usia Perkawinan

Agar remaja merencanakan masa depan dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, antara lain:
1.Aspek kesehatan
2.Aspek mental
3.Aspek emosional
4.Aspek pendidikan
5.Aspek ekonomi
6.Aspek sosial

Aspek Kesehatan
vPernikahan dini mempunyai dampak (-) bagi ibu yang hamil dan melahirkan serta anak yang dilahirkannya.
v
vAnak perempuan usia 10-14 tahun memiliki risiko kematian 5 kali lebih besar selama kehamilan atau melahirkan dibandingkan dengan perempuan usia 20-25 tahun. 
7.Jumlah dan jarak kelahiran
vAnak perempuan yang menikah usia 15-19 tahun memiliki risiko kematian 2 kali lebih besar selama kehamilan atau melahirkan dibandingkan dengan perempuan usia 20-25 tahun.
Aspek Ekonomi
 ØMasalah perekonomian keluarga adalah salah satu sumber disorganisasi dalam keluarga.
ØKeluarga menjadi beban perekonomian yang cukup berat
Ekonomi menjadi penyebab terbesar masalah keluarga dan bahkan dapat menyebabkan perceraian karena tidak terpenuhinya kebutuhan primer dalam keluarga
ØPendidikan yang minim mengakibatkan sulitnya memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang layak
 Aspek Kematangan Psikologis
vKesiapan psikologis diartikan sebagai kesiapan individu dalam menjalankan peran sebagai suami atau istri, meliputi pengetahuan akan tugasnya masing-masing dalam rumah tangga.
vRisiko ketidaksiapan menerima nilai, sikap, dan perilaku pasangan
vMenjadi orang tua namun tidak mampu  mengasuh dan mengayomi anak-anaknya
vKetidaksiapan menghadapi dinamika kehidupan rumah tangga

Aspek Pendidikan

Pernikahan dini mengakibatkan remaja tidak mampu mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Hanya 5,6 % remaja yang menikah dini yang masih melanjutkan sekolah setelah menikah.