Translate

Jumat, 26 April 2019

KONSELING REMAJA PENDEKATAN PROAKTIF UNTUK ANAK MUDA

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.
Tantangan yang dihadapi remaja
Biologis :Perubahan fisiologisPerubahan seksualPerubahan emosionalKognitif :Perkembangan pemikiran abstrakPemikiran egosentrisKemampuan untuk berfikir tentang orang lainKemampaun untuk berfikir kritisKemampaun untuk berfikir kreatifPsikologis :Pembentukan identitas baruIndividuasiRespon EmosionalIdentitas Etnis dan penyesuaian psikologis
PERBEDAAN KONSELING REMAJA DAN ORANG DEWASA
Perbedaan Konseling Remaja dengan Orang Dewasa . Orang dewasa umumnya relative memiliki kebebasan dalam membuat keputusan dan pilihan tanpa pengaruh yang besar dari keluarga dan orang lain. Sedangkan remaja berada dalam suatu proses perkembangan pembentukan identitas dan individual. selama berada dalam proses yang cenderung menghalangi mereka untuk meyakini dapat memiliki kekuasaan yang lebih besar atas hidup mereka.
Karakteristik perilaku konselor remaja Terdapat empat karakteristik dasar perilaku konselor yang pantas ketika bekerja dengan remaja : a. Bersikap responsive terhadap kebutuhan perkembangan remaja. b. Memadukan gaya berkomunikasi remaja c. Bersikap Proaktif d. Menghormati proses remaja dalam mengapresiasi dan memahami dirinya
Membuat Konseling Relevan bagi Anak Muda
Konseling anak muda berbeda dengan konseling anak – anak dan orang dewasa dalam beberapa hal berikut :Berbeda dengan anak-anak, remaja tidak lagi terlalu bergantung pada keluarga mereka. Bagi kebanyakan anak muda, sistem sosial mereka melibatkan hubungan pertemanan, bersama dengan hubungan lain yang berkembang dalam sistem pendidikan atau di tempat kerja.Tingkat pengaruh kognitif yang lebih matang, memungkinkan konselor untuk memilih strategi intervensi kognitif yang lebih maju yang biasanya tidak dapat diterapkan ketika memberikan konseling pada anak.Hubungan konseling harus memberikan kepada remaja hak untuk membuat keputusan berkenaan dengan keterlibatan mereka dalam proses konseling dan harus memberikan kesempatan pada mereka untuk memiliki rasa tanggung jawab pribadi yang sesungguhnya atas hasil konseling.
Konsep dasar konseling behavioral
(1). Manusia adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya di kontrol oleh faktor – faktor dari luar.(2). Manusia memulai kehidupan dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola – pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian.(3). Tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan macam nya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya.(4). Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan melalui hukum – hukum belajar ( pembiasaan klasik, pembiasaan operan dan peniruan ).(5). Tingkah laku tertentu pada individu dipengaruhi oleh kepuasan dan ketidakpuasan yang diperolehnya.(6). Manusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan merupakan hasil belajar, sehingga ia dapat diubah dengan me manipulasi dan meng kreasi kondisi – kondisi pembentuk tingkah laku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar